Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BPS ungkap Oktober selalu alami inflasi bulanan, kecuali pada 2022
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 06:11:26【Sehat】631 orang sudah membaca
PerkenalanPramuniaga melakukan siaran langsung penjualan perhiasan emas di sebuah gerai di Kota Malang, Jawa T

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini mengangakan bahwa inflasi bulanan secara konsisten terjadi setiap Oktober selama empat tahun terakhir, kecuali pada Oktober 2022.
“Secara historis, pada setiap Oktober sejak 2021 hingga 2025 ini mengalami inflasi, kecuali pada Oktober 2022 yang mengalami deflasi,” kata Pudji Ismartini di Jakarta, Senin.
Ia mengangakan bahwa inflasi pada Oktober 2025 menjadi yang tertinggi dibandingkan tingkat inflasi pada Oktober 2021-2024, mencapai 0,28 persen month-to-month(mtm).
Ia juga mengangakan tingkat inflasi tersebut disumbangkan oleh emas perhiasan (0,21 persen), cabai merah (0,06 persen), telur ayam ras (0,04 persen), daging ayam ras (0,02 persen), serta wortel (0,01 persen).
Sementara itu, BPS mencatat inflasi bulanan pada Oktober 2021 mencapai 0,12 persen mtm, yang dipicu oleh kenaikan harga cabai merah dan minyak goreng yang memiliki andil inflasi masing-masing sebesar 0,05 persen.
Tarif angkutan udara juga berkontribusi terhadap inflasi pada bulan tersebut sebesar 0,03 persen, daging ayam ras sebesar 0,02 persen dan rokok kretek filter sebesar 0,01 persen.
Setahun kemudian, pada Oktober 2022, justru terjadi deflasi sebesar 0,11 persen mtm. Namun, sejumlah komoditas masih memberikan andil inflasi, seperti beras dan bensin masing-masing sebesar 0,03 persen, serta tukang bukan mandor, bahan bakar rumah tangga, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen.
Pudji mengangakan tren inflasi kembali muncul pada Oktober 2023 dengan tingkat inflasi 0,17 persen mtm dengan beras, bensin, cabai rawit, tarif angkutan udara, dan cabai merah menjadi pendorong utama.
Ia juga mengangakan masing-masing komoditas berkontribusi terhadap inflasi sebesar 0,06 persen, 0,04 persen, 0,03 persen, 0,02 persen, dan 0,01 persen.
Sementara itu, pada Oktober 2024, inflasi tercatat sebesar 0,08 persen mtm yang disumbangkan oleh kenaikan harga emas perhiasan dengan andil 0,06 persen, daging ayam ras 0,04 persen, bawang merah 0,03 persen, serta tomat dan nasi dengan lauk masing-masing 0,02 persen.
“Dan berdasarkan historis, di setiap Oktober dari 2021 hingga 2025 (kecuali pada 2022), komoditas yang menyumbang inflasi umumnya merupakan komoditas dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dan merupakan komoditas komponen harga bergejolak,” ujar Pudji.
Suka(37)
Artikel Terkait
- Joyland Sessions digelar November, ada L'Impératrice hingga TV Girl
- BGN Pasaman Barat apresiasi SPPG yang mulai bagikan MBG
- Anggota DPR usul bentuk tim pemeriksa pastikan MBG aman
- Ahli gizi imbau kantin sekolah siapkan makanan saling melengkapi MBG
- SPPG diingatkan olah limbah MBG dengan baik, jangan cemari lingkungan
- Puluhan siswa SMP di Tulungagung Jatim keracunan MBG
- Jabar targetkan perluasan pasar lewat West Java Expo 2025
- Trump sebut bantuan kemanusiaan mulai mengalir ke Gaza
- BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG
- Dietisien ngak sarankan diet dengan hanya konsumsi buah
Resep Populer
Rekomendasi

DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir

Bupati Banyumas: Gebyar Pendidikan Non

Dokter sebut diet tanpa mengonsumsi karbohidrat itu salah

DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting

Dari Qatar ke Cinere, Brian pilih memasak MBG demi senyum anak

Puluhan siswa SMP di Tulungagung Jatim keracunan MBG

Program Makan Bergizi Gratis sasar 146 siswa SLB di Subang

Wakil Kepala BGN: Program MBG ngak boleh berorientasi bisnis